Sabtu, 07 Februari 2015

POEM



Semesta Rasa


Kurasa aku mulai merindukanmu
Pada langkah pertama engkau pergi
Engkau pergi untuk kembali

Betapa kata-kata membius indra
Yang dengannya,
Daun musim gugur bersemi layaknya bunga sakura
Yang karenanya,
Bebukitan padang pasir menjelma oase nan rindang
Yang olehnya,
Jiwa manusia tak tentu arah
Aku ingin kata-kata
Tapi kau tak memberiku kata-kata

Maka, saat inilah aku merindukanmu
Adamu yang membuatku tersenyum ketika ku bersedih
Adamu yang memegangku erat saat ku hendak terjatuh
Adamu yang mendengar tumpah ruah ceritaku
Adamu yang tak peduli adaku dimana
Entah di dalam sanjungan atau di dalam caci maki
Adamu yang hanya tahu
Bahwa tetap berada di sampingku
Adalah yang kubutuhkan
Adalah yang kau butuhkan

Senyumku berupa semangatmu
Senyummu berupa binar-binar mata hatiku

Adamu yang tanpa kata-kata
Lebih dari sekadar basa-basi cinta
Aku, mulai merindukanmu

Sekalipun sosokmu masih kulihat
Aku, mulai merindukanmu
Sekalipun suaramu masih kudengar
Aku, mulai merindukanmu
Sekalipun wangi tubuhmu masih kusesap
Aku, mulai merindukanmu

Di langkah pertama engkau pergi
Engkau pergi untuk kembali



                                                                                   
                                                                              ExtraOrdinary <3, Saturday 07th February 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar