Senin, 23 Februari 2015

I MISS YOU

Pagi ini rasanya berbeda, melihatmu berpaling seakan tak akan pernah sudi untuk menatapku kembali. Melihatmu di hari kemarin yang masih memberiku senyuman, memberiku perhatian, menyelimutiku dalam rasa nyaman.. Entah bagaimana aku harus mengutuk pagi ini. Pagi yang semestinya kulalui dengan senyumanmu, senyumanku, senyum kita berdua. Aku percaya di dalam hatimu masih tersisa senyum itu, senyum yang kau berikan untuk menghapus segala kisruh yang menghampiriku, senyum yang mencairkan bebatuan yang mengeras dalam diriku ketika ku merajuk, senyum yang selalu menjadi kado teristimewa dalam hari-hariku. Aku percaya kamu masih menyayangiku. Sebuah kepercayaan yang absurd mengingat saat ini emosi masih tengah menguasai ingatanmu akan aku. Namun bagaimanapun kacaunya keadaan aku dan kamu detik ini, kepercayaan itu utuh adanya di dalam dada dan kepalaku.




Memang sekarang kita sedang berada dalam sebuah jalan yang gelap, pekat, hitam, berkabut yang mengaburkan arah pandang kita ke depan maupun ke belakang. Tetapi di dalam dada kita masih ada keyakinan, di dalam dada kita masih ada tekad, tak penting mata kita serasa buta untuk melihat arah dan tujuan, tetapi di dalam dada sepercik kejujuran rapi tersimpan. Kejujuran yang tak bisa aku mengelaknya, tak bisa pula engkau menghindarinya. Dari sanalah petunjuk sebagai pemandu jalan alamiah ini tertera. Kita masih bisa melewatinya. Kita masih bisa berjalan bersama seperti sebelumnya, tertawa, menangis, cukuplah kau ada di sampingku, aku ada di sampingmu. Dan kita akan mengalahkan semesta yang menolak kebersamaan kita berdua. Buang ego mu sayang, bukankah maaf sudah terlontar dari bibirku, bukankah penyesalan sudah tampak dari mataku, dan bukankah kejujuran bahwa "AKU MENCINTAIMU" sudah terungkap dari hatiku...

Hanya menunggu kamu melepaskan semua kesal akanku, semua amarah akanku, dan kembali membawa senyum indah itu. Ya ya, tidaklah mudah melakukan semua itu.. Tetapi mengapa harus sulit? Bukankah ini hanya membuang-buang waktu? Sedangkan kita hanya mengecap hidup sementara saja, biarlah rasa benci dan muak yang ada muncul di dalam diri kita, namun tidak sampai menguasai kita sepenuhnya. Aku mencoba keras berfikir, menggunakan logika, meninggalkan perasaan sakit, benci dan marah yang bergolak.




Karena seperti kamu yang meyakinkanku dulu, selama kita tetap bersama, semuanya akan baik-baik saja. Kegelapan yang kita lalui akan terbalas oleh cahaya yang lebih indah. Kita akan melihat merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu dalam warna-warna pelangi, yang tersaji di depan mata sehat kita sebagai refleksi bahwa kita telah berhasil melalui itu semua. Yang kita lakukan bukanlah berandai-andai, tetapi memperjuangkan saat ini. Memperjuangkan hari ini. Memperjuangkan rasa sayang yang jatuh tergelincir supaya dapat bersemayam kembali di hati ini. Kamu adalah senyumku, dan kini "AKU MERINDUKANMU"


                                                                                              I Miss You
                                                                                                Probolinggo, 24 Februari 2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar