Jumat, 13 Februari 2015

Bunkei, Reibun dan Kaiwa

Baiklah minna san, setelah beberapa lama belajar bahasa jepang -nihongo o benkyoukai- secara otodidak, saya memutuskan untuk mengikuti sebuah kelas benkyoukai -yang anggotanya terdiri dari empat anak SMA plus saya sendiri dan dibimbing oleh seorang sensei- di kota tempat tinggal saya saat ini. Di hari pertama saya mengikuti kelas, sensei bertanya kepada saya dan dua anak baru lainnya di kelas kami; apa alasan kami mengikuti benkyoukai ini. Alasan H-chan dan Fa-chan adalah sama, karena memang mereka berada dalam jurusan Bahasa di sekolah mereka dan salah satu bahasa yang mereka pelajari di sekolah adalah Bahasa Jepang -Nihongo-, maka dari itu mereka ingin mendalami elajaran yang tengah mereka pelajari sekarang. Dan tibalah sensei bertanya apa alasan saya berada dalam kelas benkyoukai ini, alasan saya tak lain adalah; memang ingin bisa, itu saja. Dan banyak sebenarnya alasan di balik itu selain saya bercita-cita mengelilingi dunia, saya berkeinginan kuat untuk dapat menguasai banyak bahasa. Sensei menebak-nebak bahwa saya mempelajari nihongo juga dikarenakan keinginan saya untuk mengambil jurusan Ilmu Hubungan Internasional di strata 1 saya nanti, sensei menebak bahwa di HI saya akan lebih fokus ke negara Matahari Terbit tersebut, saya menyangkalnya, karena dalam HI saya ingin fokus pada semua negara menyeluruh tanpa condong hanya ke satu arah saja. Di hari pertama kelas, sensei langsung mengambil keputusan fantastis dengan mempersiapkan H-chan serta Fa-chan untuk mengikuti lomba kanji pada bulan Maret esok, padahal kelas pertama kami terjadi pada pertengahan Februari. Tapi jika kita ingin berhasil dalam pembelajaran, bukankah sudah sepatutnya kita percaya terhadap siapa yang mengajari kita, dalam hal ini adalah sensei atau guru, seperti orang-orang yang ingin berhasil dalam pengobatannya maka ia harus mempunyai kepercayaan terhadap siapa yang mengobatinya, yaitu dokter. Jadilah H-chan dan Fa-chan hari itu juga belajar menulis beberapa kosakata kanji yang belum mereka berdua pelajari sebelumnya di sekolah. Sedangkan saya yang memang sempat vakum dari benkyoukai a la diri sendiri alias otodidak, merasa kesulitan ketika sensei menyodorkan buku pelajaran Minna no Nihongo untuk saya baca, karena memang saya sudah banyak lupa akan huruf-huruf Hiragana dan Katakana. Huruf-huruf Jepang yang wajib dihafal oleh para pemula nihongo o benkyoukai. Maka saat itu juga sensei menyarankan saya untuk menghafal kembali huruf-huruf Hiragana dan Katakana.

sebagian contoh Hiragana dan Katakana yang saya tulis dan pelajari


Baru pada hari kedua kelas, saya merasakan ke-efektiv-an kelas benkyoukai ini. Setelah maraton di malam hari hingga pagi dan siang di keesokan hari dalam mempelajari Hiragana dan Katakana, karena sensei men-syaratkan agar saya telah menghafal kedua jenis huruf Jepang tersebut di kelas berikutnya, maka sensei menguji ingatan dan kemampuan saya akan kedua jenis huruf tersebut dengan cara bermain tebak huruf menggunakan potongan-potongan kertas berbentuk kotak yang telah bertuliskan huruf-huruf Hiragana, yang diacak di setiap potongan kertas. Alhadulillah saya berhasil melewati tantangan ini.

bab awal Bunkei, Reibun dan Kaiwa dalam buku Minna no Nihongo


Dan tantangan kedua yang sensei berikan adalah membaca buku Minna no Nihongo, padahal buku tersebut tidak sedikitpun mencantumkan huruf Romaji di dalamnya. Kesemuanya adalah huruf-huruf Jepang, mulai Hiragana, Katakana sampai Kanji. Sensei meminta saya untuk membaca tiga poin yang akan saya pelajari. Yaitu, BUNKEI, REIBUN dan KAIWA.

Bunkei artinya pola kalimat. Yaitu pola kalimat dalam nihongo. Reibun artinya contoh kalimat, menjelaskan sekaligus memberi contoh dari poin yang sudah dipelajari pada Bunkei tadi. Sedangkan Kaiwa artinya adalah percakapan, Kaiwa sama hal nya dengan conversation dalam English. Pada bab I Bunkei, Reibun dan Kaiwa yang saya pelajari, saya dikenalkan pada kalimat positif, kalimat negatif, dan kalimat tanya serta cara mengenalkan diri;
Bunkei
1. Watashi wa Maiku Miraa [Mike Miller] desu
     Saya adalah Mike Miller
*ini adalah bentuk kalimat yang merupakan salah satu cara mengenalkan diri, ada beberapa macam cara mengenalkan diri dalam nihongo, antara lain;
a. Watashi wa Maiku Miraa desu [Saya adalah Mike Miller]
b. Watashi no namae wa Maiku Miraa desu [Nama saya adalah Mike Miller]

@cara membaca kata 'desu' dengan menghilangkan huruf 'u' sehingga terbaca => des

2. Santosu san wa gakusei ja arimasen
    Bung Santos bukanlah seorang pelajar
*ini adalah bentuk kalimat negatif, 'ja arimasen' bisa juga diganti dengan 'dewa arimasen' yang artinya sama, yaitu 'bukan' atau 'bukanlah'.

3. Miraa san wa kaishain desu ka?
    Apakah Bung Miller seorang pegawai perusahaan?
*ini adalah bentuk kalimat tanya, yang ditandai dengan adanya partikel 'ka'. Partikel 'ka' berfungsi untuk membentuk kalimat tanya.

4. Santosu san mo kaishain desu
    Bung Santos juga merupakan seorang pegawai perusahaan
*ini adalah bentuk dari kalimat positif, dimana tanda-tanda dari kalimat negatif dan kalimat tanya tidak ditemukan. Kata 'mo' menunjukkan arti 'juga' atau 'pula' atau 'pun'.

Reibun 
1. [Anata wa] Maiku Miraa san desu ka?
    Apakah anda yang bernama Mike Miller?
    ...Hai, [Watashi wa] Maiku Miraa desu
    Benar, Saya yang bernama Mike Miller
=> Contoh Kalimat Positif

2. Miraa san wa gakusei desu ka?
    Apakah Bung Miller seorang pelajar?
    ...Iie, [Watashi wa] gakusei ja arimasen. Kaishain desu.
    Bukan, Saya bukanlah seorang pelajar, melainkan seorang pegawai perusahaan.
=>Contoh Kalimat Negatif

3. Ano kata wa donata desu ka?
    Siapakah orang itu?
    Watto san desu. Sakura no daigaku sensei desu
    Pak Watt. Dosennya Universitas Sakura
=>Contoh Kalimat Tanya

 @Ano kata bisa diganti dengan Ano hito yang artinya sama, yaitu 'orang itu'. Sedangkan Donata sinonim nya adalah 'dare' yang berarti 'siapa'

Kaiwa 
Kali ini adalah percakapan dasar yang berjudul;

Hajimimashite

Satou      : Ohayou Gozaimasu [Selamat Pagi]
Yamada  : Ohayou Gozaimasu
                  Satou san, kochira wa Maiku Miraa san desu [Ms. Satou, perkenalkan ini adalah Mr. Mike Miller]
Miraa     : Hajimimashite [Perkenalkan]
                  Maiku Miraa desu [Saya adalah Mike Miller]
                  Amerika kara kimashita [Saya berasal dari Amerika]
                  Douzo Yoroshiku [Senang berkenalan dengan anda]
Satou      : Satou Keiko desu [Saya adalah Keiko Satou]
                  Douzo Yoroshiku [Senang berkenalan dngan anda]

ya, itulah Bunkei, Reibun dan Kaiwa yang saya pelajari di awal-awal kelas benkyoukai. Ne, Douzo Yoroshiku Onegaishimasu ^_^ Ganbatte Kudasai ;)

                                     
                                                                 Semoga bermanfaat :) Probolinggo, Jum'at 13 Februari 2015

 
 

2 komentar: