Menatap aku
sedih pada senja yang muram ini. Bertumpu aku pada lelah yang disebabkan oleh
menghilangnya senyummu. Apa lagi yang kan kurasa pada senang dan ceriaku? Apa lagi
yang kan kurasa pada tawa dan gembiraku? Bila senyummu, tak lagi hadir
untukku.. Bila adaku, tak membawa kembali senyummu.. Di senja ini, tak bisa
kuraba mana tangis mana tawa, semua saja saja, semua adalah hampa.
Sejenak ingin
aku berlari menjauh, agar tak kuingat lagi tentangmu, agar tak kulihat kembali
wajah dan sosokmu, agar tak kudengar suara gemerincing kalung kucing-kucing
lucu yang kita pelihara bersama, agar semua memori terhapus bersama dengan
terhapusnya harapan. Harapan yang kita bangun berdua, harapan yang kita jaga berdua,
harapan yang kita pertahankan berdua. Harapan yang kini telah terbuang,
menghilang semudah angin membawa serta debu-debu yang berserakan.
Maka jika aku
berlari, mampukah aku? Yakinkah aku bahwa diriku akan baik-baik saja walaupun
tanpa melihatmu? Aku tahu, dengan begitu, tetap saja, aku hanya akan
merindukanmu..
Hai hatimu
yang kini tak bertuan, bolehkah aku singgah kembali?
Hai hatimu
yang kini ibarat tanah lapang, bolehkah aku menanaminya lagi?
Janganlah kau
tinggalkan diriku
Tak kan
mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu
ku akan bisa
Kau adalah
darahku
Kau adalah
jantungku
Kau adalah
hidupku
Lengkapi
diriku
Oh sayangku,
kau begitu..
Oh sayangku
kau begitu..
Sempurna
Ismail
Rahmad Maksum
Love
u my extraordinary love <3
Probolinggo, Thursday 26th Ferbruary 2015